Thomas Jefferson berkata, “Tak ada yang dapat menghentikan orang yang memiliki sikap mental yang tepat untuk mencapai sasarannya, dan tidak ada satu pun di dunia ini yang dapat menolong orang yang memiliki sikap mental yang keliru.”
Bagaimana cara kita menilai diri sendiri? Apakah kita menganggap diri kita sebagai orang yang paling malang di dunia, Tidak memiliki kemampuan apa-apa dan sudah ditakdirkan untuk hidup susah?
Kita sering menemukan orang-orang yang dengan wajah memelas berkata, “Saya ini orang susah, tidak mungkin bisa maju seperti orang lain.”
Di dalam diri kita tersimpan kemampuan yang begitu besar untuk menggapai harapan-harapan yang cemerlang. Demikian kuatnya pengaruh sikap atau penilaian terhadap diri sendiri, sehingga kita akan dibuat bergerak ke arah apa yang kita gambarkan di dalam pikiran kita.
Seorang anak laki-laki berlari-lari menemui ibunya sambil membawa sebuah amplop berisi surat dari sekolah. “Ma, ini ada surat dari sekolah”, katanya. Mamanya menerima surat itu, dan betapa terkejutnya ketika membaca isinya. “Anak Anda terlalu bodoh untuk dididik di sekolah, dan sekarang kami mengeluarkan dia mengembalikannya untuk Anda didik sendiri.”
Nancy Elliot, ibu dari anak laki-laki itu hanya bisa menangis menghadapi kenyataan bahwa anaknya dinyatakan bodoh dan harus drop-out dari sekolah.
Ketika berusia sekitar 12 tahun, anak laki-laki itu menjadi pedagang asongan di kereta api. Begitu sulit membayangkan bagaimana mungkin anak yang bodoh dan dikeluarkan dari sekolah karena kebodohannya, kemudian tercantum namanya sebagai salah satu ilmuwan dan penemu terkenal di seluruh dunia.
Anak laki-laki itu adalah Thomas Alva Edison yang telah membuat banyak penemuan berarti bagi manusia. Mungkin orang berpikir bahwa Thomas A. Edison adalah orang yang jenius, tetapi kenyataannya tidaklah demikian.
Beliau sendiri mengatakan, “Jenius adalah 1% inspirasi dan 99% keringat.” Kejeniusan tidak menjadi modal utama bagi seseorang untuk meraih impian, tetapi yang paling penting dari semuanya adalah sikap seseorang.
Universitas Harvard mengungkapkan bahwa 85% dari sebab seseorang mencapai sasaran, promosi jabatan dan memperoleh kesuksesan disebabkan karena sikap. Sedangkan pengaruh dari keahlian hanya sebanyak 15% itu melalui pendidikan formal. Tetapi, apa yang sudah kita lakukan untuk yang 85%–nya?
Jangan merasa puas dengan keadaan Anda sekarang ini. Milikilah sikap mental positif bahwa Anda bisa menjadi lebih baik dan bisa meraih impian-impian besar. Tuhan sudah menaruh potensi yang besar di dalam kita dan Dia mau kita mengembangkannya sehingga menjadi berguna bagi banyak orang dan bagi dunia.
No comments:
Post a Comment